Kamis, 04 Februari 2010

O.K.T atau Oey Kim Tiang


O.K.T. (Oey Kim Tiang) adalah penterjemah cerita silat yang paling produktif di Indonesia sampai sekarang. Ia lahir dalam keluarga peranakan Cina yang telah enam generasi tinggal dikota Tangerang. Lahir tahun 1903, di kota ini pula ia meninggal tahun 1995. Mewariskan lebih dari seratus karya terjemahan yang dihasilkan selama ia berkarya lebih dari 60 tahun.
Ajip Rosidi memuji penggunaan bahasanya yang sangat lentur dan hidup dalam menceritakan (menuturkan) kembali kisah-kisah penuh aksi ini, meskipun kadang tidak menganut kaidah baku bahasa Indonesia. Pengabdiannya kepada kegiatan penterjemahan adalah total, ketelitian dan kerja kerasnya menjadi jaminanbagi para penggemar cerita silat.
Hasil terjemahannya sangat setia kepada naskah aslinya, semua detail sampai sajak-sajak yang sulit diterjemahkan pun tidak ada yang dilewati. Namun gayanya pribadi tetap mencuat melalui penguasaannya atas bahasa Melayoe Rendah atau Melayoe Pasar dengan pengkayaan kosakata dialek Hokkioan dalam istilah-istilah tertentu sangat kuat. Semua ini menggumpal dalam gaya bahasa yang amat khas, sekaligus sangat hidup dalam benak para pembacanya.

Oey Kim Tiang atau O.K.T adalah penterjemah cerita silat yang sangat produktif, beliau lahir dalam keluarga peranakan Cina generasi ke enam di Tangerang. Tahun kelahirannya 1903, dan di kota Tangerang pula beliau wafat dalam usia 92 tahun. Karena lanjut usia dan sering sakit, pada 1980-an, Oey sudah jarang menulis. la meninggal 8 Maret 1995. la pernah bersekolah Tiong Hoa Hwee Koan setempat sampai tingkat SLTP.

Penerjemah terkenal sebelum perang, Ong KimTiat, adalah gurunya. Sebenarnya sejak sebelum Perang, Oey Kim Tiang sudah mulai menerjemahkan cersil dan novel-novel detektif. Selama hidupnya, almarhum telah menterjemahkan lebih dari 100 karya terjemahan dari dialek Hokkian ke dalam bahasa Melayoe Pasar atau Melayoe Rendah.

Dalam menterjemahkan, O.K.T menjaga konsistensinya dalam mempertahankan kosa kata Hokkian dalam istilah-istilah tertentu sangat kuat.

Penggunaan bahasa dalam cerita silat terjemahan tersebut bahasanya sangat lentur dan hidup dalam menuturkan (menceritakan) kisah-kisah yang penuh aksi, dan pembaca dibawa dalam imajinasinya, sehingga seolah-olah pembacanya mengalami sendiri kejadian lepas kejadian dalam kisah silat tersebut. Meskipun Oey cuma berpendidikan setingkat SLTP di Tiong Hoa Hwee Koan dan tidak melanjutkan lagi, tetapi dasar bahasa Tionghoanya tidak lemah. Di antara penerjemah cersil Tionghoa peranakan, Oey satu-satunya penerjemah syair dalam cersil ke dalam bahasa Indonesia.

Kalau diperhatikan, O.K.T seringkali tidak menganut kaidah bahasa Indonesia, tetapi justru hal tersebutlah yang membuat pembaca mengalami pengayaan dan menambah wawasan dalam pengenalan kosakata dari bahasa Sunda dan Jawa. Terjemahannya berusaha mempertahankan makna syair aslinya. Akan tetapi, demi irama sajaknya, ia kadang-kadang memakai cara terjemahan tidak lazim. Misalnya ia mener-jemahkan “San Qiu” menjadi “di musim TJioe”, yang sebenarnya, “di musim gugur” atau “di musim rontok”. Demi mempertahankan irama sajaknya, ia menerjemahkan “Changjiang” menjadi “sungai Tiang Kang”, yang sesungguhnya, “sungai Yang Tse” yang lebih dikenal orang. Meskipun demikian, Oey telah membuang banyak waktu untuk mengerjakan terjemahan syair-syair dalam karyanya.

Di samping menerjemahkan karya-karya Liang Yusheng dan Jin Yong, Oey juga menerjemahkan cersil Ti Feng dan Wang Du Lu. la berpendapat, karya-karya Wang Du Lu sebaik karya Jin Yong. Ketika bekerja di Keng Po, Oey meneijemahkan lima buah karya Wang Du Lu (yaitu Po Kiam Kim Tje, Kiam Kie Tjoe Kong, Go Houw Tjhong Liong, Tiat Kie Gin Pan dan Ho HengKoen Loen) dan dimuat secara bersambung di suratkabar tersebut , Setelah tamat cersil-cersil itu segera diterbitkan dalam bentuk buku saku.

Bersama saudaranya, Oey An Siok, dengan nama Boe Beng Tjoe, ia meninggalkan monumen Trilogi Rajawali Kim Yong (Jin Yong) jang telah menguasai emosi jutaan orang pembaca di seluruh dunia.

kangzusi.com

Dari : http://thiansan.wordpress.com/okt/

2 komentar:

  1. OKT memang luar biasa. Saya salah seorang penggemarnya..

    BalasHapus
  2. Saya kenal nama penulis OKT karena saya bekerja dengan putranya bernama oey hin gie semua keluarganya sangat baik hati

    BalasHapus